Rabu, 25 September 2013

Posted by Kelompok 11 On 19.15
Akuntansi manajerial adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan utamanya untuk menyajikan laporan-laporan suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian dan pengarahan serta pengendalian (Supriyono:1987). Akuntansi manajerial dapat dipandang dari dua sudut : akuntansi manajerial sebagai salah satu tipe akuntansi dan akuntansi manajerial sebagai salah satu tipe informasi. Sebagai salah satu tipe akuntansi, akuntansi manajerial merupakan suatu sistem pengolahan informasi keuangan yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan bagi kepentingan pemakai intern organisasi. Sebagai salah satu tipe informasi, akuntansi manajerial merupakan tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang sebagai satuan ukuran yang digunakan untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan pengelolaan perusahaan. Dengan demikian, akuntansi manajerial adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi manajerial, yang dimanfaatkan oleh pemakai intern organisasi (Mulyadi:2001).
Sebagai salah satu sistem pengolahan informasi keuangan, karakterisik akuntansi manajerial dapat dibandingkan dengan karakteristik akuntansi keuangan. Adapun persamaan dan perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajerial sebagai suatu sistem pengolahan informasi keuangan menurut Mulyadi (2001:3), adalah sebagai berikut :

   Perbandingan

   Karakteristik

        Akuntansi Keuangan

            Akuntansi Manajerial

  PERBEDAAN
              Dasar pencatatan
               Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).

                      Tidak terikat pada PABU, karena kriteria pokok untuk mengolah data keuangan dalam akuntansi manajerial adalah manfaat serta lebih didasarkan atas logika dan pengalaman.

              Fokus informasi
            Informasi keuangan masa lalu.

                Informasi keuangan masa lalu dan informasi keuangan masa yang akan datang.

            Lingkup informasi
            Informasi keuangan perusahaan secara keseluruhan.

                Informasi keuangan bagian-bagian suatu perusahaan.

                  Sifat laporan yang dihasilkan
         Ringkasan dan berisi informasi yang diteliti.

                      Lebih rinci dan unsur taksiran lebih dominan dalam informasi yang disajikan di dalamnya.

          Keterlibatan dalam perilaku manusia
                  Lebih mementingkan pengukuran kejadian-kejadian ekonomi.
           Pengukuran kinerja manajemen berbagai jenjang organisasi.

               Disiplin sumber yang melandasi
                       Ilmu ekonomi.

                         Ilmu ekonomi dan psikologi social

  PERSAMAAN

             Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)
Prinsip akuntansi berterima umum (PABU) dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi manajerial.
         Informasi Operasi
Akuntansi manajerial dan akuntansi keuangan menggunakan informasi operasi yang sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan informasi yang disajikan kepada pemakainya

Sistem akuntansi manajerial menghasilkan informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Secara spesifik, akuntansi manajerial mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan. Dalam menghasilkan suatu informasi, sistem akuntansi manajerial meliputi serangkaian proses manajemen, antara lain : (Hansen, 2009:7)
·   Perencanaan adalah formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu.  Oleh sebab itu, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan pengidentifikasian metode untuk mencapai tujuan tersebut.
·   Pengendalian adalah kegiatan memonitor pelaksanaan rencana dan tindakan korektif sesuai kebutuhan untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana semestinya.
·   Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan diantara berbagai alternatif. Peran utama dari sistem informasi akuntansi manajerial adalah menyediakan informasi yang memudahkan manajer dalam proses pengambilan keputusan.

A.   PERAN AKUNTANSI MANAJERIAL
Peranan akuntansi pada umumnya, dan manajemen pada khususnya sangat penting dalam menyediakan informasi bagi masyarakat secara keseluruhan, terutama bagi pengambil keputusan, para manajer, dan profesional. Akuntansi manajerial memiliki tanggung jawab dalam mediator konflik. Hal ini berarti bahwa akuntansi manajerial dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan agar sumber-sumber ekonomi yang dikuasainya atau kekayaan perusahaan dapat dialokasikan dan di transformasikan secara lebih efektif serta efisien, termasuk pula tanggung jawab untuk memberikan informasi mengenai aspek-aspek disfungsional yang ditimbulkan oleh konflik-konflik intra organisasi.
Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama, yaitu sistem akuntansi manajerial dan sistem akuntansi keuangan. Kedua sistem akuntansi tersebut berbeda tujuan, sifat masukan dan jenis proses yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Adapun sistem informasi akuntansi keuangan digunakan bagi pihak eksternal, sedangkan sistem informasi akuntansi manajerial digunakan bagi pihak internal.
    Sistem akuntansi manajerial menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakai intern (para manajer dan profesional) untuk memenuhi tujuan-tujuan manajemen tertentu sehingga mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Inti dari sistem informasi akuntansi manajerial adalah proses yang dideskripsikan oleh aktivitas-aktivitas seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan dan pengelolaan informasi. Sistem informasi akuntansi manajerial tidak terikat oleh kriteria formal apapun yang mendefinisikan sifat dari proses, masukan, atau keluarannya sehingga kriterianya fleksibel dan berdasarkan pada tujuan manajemen. Sistem akuntansi manajerial memiliki tiga tujuan umum : (Hansen, 2009:4)
a.  Menyediakan informasi untuk perhitungan biaya jasa, produk, atau objek lainnya yang ditentukan oleh manajemen. Oleh karenanya, implementasi  penyediaan informasi untuk perhitungan-perhitungan biaya oleh manajemen digunakan untuk mengevaluasi ketepatan keputusan yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya, memperluas pangsa pasar dan meningkatkan laba.
b.    Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. Oleh karenanya, informasi dibutuhkan untuk mengidentifikasi berbagai peluang untuk perbaikan dan mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai dalam mengimplementasikan berbagai tindakan yang didesain untuk menciptakan perbaikan.
c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pentingnya pengambilan keputusan dengan memilih atau beberapa strategi yang paling masuk akal dalam memberikan jaminan pertumbuhan dan kelangsungan hidup jangka panjang bagi perusahaan.

Dalam sebuah sistem informasi akuntansi manajerial, masukan (input) berupa kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan. Di dalam proses (process) terjadi aktivitas pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan dan pengelolaan data atau informasi. Setelah melalui proses, maka menghasilkan keluaran (output) berupa laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja dan komunikasi pribadi. Hasil keluaran tersebut akan digunakan oleh pihak intern dalam pengambilan keputusan. Penggunaan sistem informasi akuntansi manajerial tidak hanya digunakan pada perusahaan manufaktur, tetapi juga digunakan pada perusahaan perdagangan, jasa dan nirlaba.

Mulyadi (2001) mengemukakan bahwa terdapat dua garis besar peranan dari akuntansi manajerial, antara lain :

1.    Peran Akuntansi manajerial Sebagai Suatu Tipe Akuntansi
    Peran akuntansi manajerial sebagai sistem pengolah informasi keuangan dalam perusahaan dibagi menjadi tiga tingkat perkembangan :

a)   Pencatat skor (score keeping)
Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen melakukan perencanaan aktivitas dan pengendalian pelaksanaan rencana aktivitasnya. Akuntansi manajerial berperan dalam menyediakan informasi keuangan bagi penyusun rencana aktivitas, yang memberikan informasi sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya kepada berbagai aktivitas yang direncanakan. Akuntansi manajerial juga berperan besar dalam menyajikan informasi umpan balik kepada manajemen mengenai pelaksanaan rencana aktivitas yang telah disusun. Akuntansi manajerial mencatat skor dan mengkomunikasikan skor kepada manajer yang bersangkutan untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi pelaksanaan rencana yang telah disusun. Untuk memenuhi fungsi sebagai pencatat skor bagi manajemen, akuntansi manajerial harus memenuhi persyaratan : teliti, relevan, dan andal (reliable).

b)   Penarik perhatian manajemen (attention directing)
Sebagai penarik perhatian manajemen, akuntansi menyajikan informasi penyimpangan pelaksanaan rencana yang memerlukan perhatian manajemen, agar manajemen dapat merumuskan tindakan untuk mencegah berlanjutnya penyimpangan yang terjadi. Tahap perkembangan ini hanya dapat dicapai, jika akuntansi manajerial telah dapat menjadi pencatat skor yang baik.

c)   Penyedia informasi untuk pemecah masalah (problem solving)
Tahap perkembangan ini merupakan akibat lebih lanjut dari status perkembangan yang sebelumnya telah dicapai, yaitu sebagai pencatat skor dan sebagai penarik perhatian. Jika manajemen telah mengandalkan informasi yang dihasilkan oleh akuntan manajemen, maka mereka akan selalu mengundangnya dalam setiap pengambilan keputusan pemecahan masalah yang akan mereka lakukan.

2.    Peran Akuntansi manajerial Sebagai Suatu Tipe Informasi
Informasi merupakan suatu fakta, data, pengamatan, persepsi, atau sesuatu yang lain, yang menambah pengetahuan. Informasi diperlukan oleh manusia untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, yang mengandung ketidakpastian, dan selalu menyangkut pemilihan suatu alternatif tindakan diantara sekian banyak alternatif yang tersedia. Oleh karena itu, pengambilan keputusan selalu berusaha mengumpulkan informasi untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya dalam memilih alternatif tindakan tersebut.
Disamping uraian mengenai garis besar pentingnya akuntansi manajerial dalam suatu proses bisnis diatas, peran akuntan manajemen sebagai “pelaksana” sistem akuntansi manajerial juga tidak kalah penting, serta merupakan peran pendukung dalam suatu organisasi. Mereka membantu orang-orang yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan tujuan dasar organisasi (Hansen, 2009:20). Posisi yang bertanggungjawab langsung pada tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi lini (line position) dan posisi yang sifatnya mendukung dan tidak bertanggungjawab secara langsung terhadap tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi staf (staff position).
Akuntan manajemen bertanggung jawab mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, menganalisis, menyiapkan, menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan dasar organisasi. Akuntan manajemen berfungsi sebagai anggota staf dari organisasi dan bertanggung jawab menyediakan informasi.
Semua praktik akuntansi manajerial dikembangkan untuk membantu manajer memaksimumkan laba. Secara tradisional, kinerja ekonomi perusahaan menjadi pertimbangan utama. Oleh karenanya, manajer dan akuntan manajemen seharusnya tidak terlalu berfokus pada laba yang akan mengakibatkan mereka membangun suatu keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisnis adalah memaksimumkan kekayaan bersih. Tujuan memaksimumkan laba harus dibatasi dengan persyaratan bahwa laba dicapai dengan cara-cara yang legal dan etis, sesuai dengan kode etik perusahaan atau standar etika tertentu. Efeknya, timbulah beberapa sertifikasi khusus yang ditujukan bagi akuntan manajemen, antara lain :
Ø  CMA (Certificate in Management Accounting ) adalah sertifikasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan khusus para akuntan manajemen. Salah satu tujuan CMA adalah membuat akuntansi manajerial menjadi disiplin ilmu yang diakui, profesional, dan terpisah dari profesi akuntan publik.
Ø CPA (Certificate in Public Accounting ), utamanya ditujukkan bagi mereka yang berpraktik sebagai akuntan publik tetapi banyak akuntan manajemen yang memilikinya karena sertifikat ini sangat diakui .

Ø    CIA (Certificate in Internal Auditing ) Adalah sertifikasi bagi auditor internal dan didesain untuk memiliki kompetensi teknis yang memadai.

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

Chatbox


Try Relay: the free SMS and picture text app for iPhone.