KEUNTUNGAN
DAN KELEMAHAN DESENTRALISASI
Desentralisasi
adalah pembuatan keputusan tidak hanya dimonopoli oleh pimpinan puncak (top
executive) saja (disebut sentralisasi), melainkan dengan cara melibatkan
seluruh elemen yang ada dalam organisasi (melibatkan manajer dan bawahannya
sesuai dengan keterkaitannya dengan masalah yang akan diputuskan).
·
Keunggulan Desentralisasi
- Jenjang
manajemen lebih sedikit (flat)
- Birokrasi berkurang. Pengambilan keputusan akan
berada pada unit yang sekaligus melaksanakan.
- Lebih responsif terhadap perubahan. Unit organisasi
akan lebih mudah menghadapi situasi terkini karena pengambilan keputusan
ada pada unit desentralisasian.
- Lebih mendorong kreativitas dan pengembangan ide
baru. Unit-unit organisasi yang ada akan berupaya mengembangkan potensi
dirinya.
- Motivasi karyawan lebih tinggi. Anggota organisasi
akan mempunyai rasa memiliki organisasi yang tinggi dan termotivasi untuk
mengembangkan dan meningkatkan kinerja unit organisasinya.
- Keterlibatan karyawan lebih besar. Banyak penelitian
yang menunjukkan bahwa partisipasi yang lebih tinggi akan meningkatkan
kinerja organisasi.
- Kapabilitas organisasional meningkat. Kecakapan
organisasi akan lebih meningkat karena tersedianya sumber daya manusia
yang terlatih dan teruji dalam memimpin organisasi.
·
Kelemahan Desentralisasi
1.
Manajer
pada tingkat yang lebih rendah dapat membuat keputusan yang tidak sejalan
dengan strategi umum perusahaan
2.
Dapat
terjadi kurangnya koordinasi antar manajer
3.
Manajer
pada level yang lebih rendah mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan
perusahaan secara keseluruhan
4.
Dalam
organisasi terdesentralisasi, agak sulit untuk menyebarkan gagasan inovatif
secara efektif
DESENTRALISASI DAN PELAPORAN SEGMEN
Desentralisasi
yang efektif memiliki pelaporan segmen
yang berfungsi sebagai laporan tambahan pada laporan keuangan.
Segmen adalah bagian atau aktivitas suatu organisasi dimana para manajer
menginginkan data biaya dan laba dari organisasi tersebut. Segmen antara lain
meliputi divisi organisasi,wilayah pemasaran, toko perindividual, pusat pelayanan, pabrik manufaktur dan lain-lain.
Laporan
laba rugi tersegmen ini bermanfaat untuk menganalisis
profibilitas usaha dan mengukur kinerja manajer.
Laporan
Segmen adalah laporan rugi laba yang menyajikan informasi tentang laporan rugi
laba untuk setiap segmen usaha. Dengan adanya laporan segmen maka akan
diketahui bagaimana kinerja dari masing-masing segmen usaha tersebut. Output
dari metode absorption berupa laporan rugi laba konvensional memberikan
informasi untuk penyusunan laporan segmen, maksudnya laporan rugi laba
konventional kita olah lagi dengan menggunakan analisa perilaku biaya yang
menghasilkan laporan segmen.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pelaporan segmen:
ü Digunakan laporan laba rugi dengan
format kontribusi, yang membedakan biaya menjadi komponen biaya variabel dan
biaya tetap.
ü Biaya tetap dibedakan menjadi:
o
Biaya
tetap yang dapat ditelusuri (traceable fixed cost)
Adalah suatu biaya tetap yang
terjadi dikarenakan keberadaan segmen tersebut—jika segmen tersebut tidak
pernah ada, biaya tetap tersebut tidak akan pernah terjadi; dan jika segmen
tersebut dihilangkan, biaya tetap tersebut akan menghilang. Contoh-contoh biaya
tetap yang dapat ditelusuri:
o
Biaya tetap umum (common fixed cost)
Adalah biaya
tetap yang mendukung operasi lebih dari satu segmen, tetapi btidak dapat
ditelusuri seluruhnya atau sebagian ke segmen manapun. Meskipun suatu segmen
dihilangkan, tidak akan ada perubahan biaya tetap umum yang sesungguhnya.
ü Penentuan Margin Segmen
diperoleh dengan mengurangkan
biaya tetap dapat ditelusuri
untuk suatu segmen
dari margin kontribusi
segmen. Ini menunjukkan
margin yang tersedia
setelah suatu segmen menutup seluruh
biayanya. Margin segmen merupakan ukuran
terbaik profitabilitas jangka
panjang suatu segmen
ü Hambatan
pembebanan biaya yang tidak tetap. Agar laporan segmen memenuhi tujuan yang
dimaksudkan, biaya harus secara tepat dibebankan kesegmen. Jika tujuannya
adalah menetukan laba yang dihasilkan oleh divisi tertentu, maka seluruh biaya
yang dapat dibebankan pada divisi itu hanya biaya-biaya itu.
PUSAT-PUSAT
PERTANGGUNGJAWABAN
Karena
organisasi yang terdesentralisasi mendelegasikan tanggung jawab pengambilan
keputusan kepada manajer pada tingkat yang lebih rendah,maka diperlukan system
akutansi pertanggung jawaban yang menghubungkan wewenang pengambilan keputusan
manajer tingkat lebih rendah dengan akuntabilitas berupa hasil dari keputusan
yang diambil tersebut. Istilah pusat pertanggung jawaban digunakan untuk setiap
bagian dalam organisasi yang memiliki manajer yang mengendalikan dan
bertanggung jawaban atas biaya,laba, dan Investasi. Terdapat tiga jenis pusat
pertanggung jawaban yang utama,yaitu pusat biaya, pusat laba, dan pusat
investasi.
Pusat Biaya, Pusat Laba,
pusat Invetasi
·
Pusat biaya memiliki kendali atas
biaya-biaya,tetapi bukan atas penerimanaan atau dana Investasi.
Departemen jasa seperti akutansi, keuangan, administrasi umum, hukum dan
personalia biasanya dianggap sebagai pusat biaya
·
Pusat laba memiliki kendali atas biaya maupun
pendapatan seperti halnya manajer pusat biaya, manajer suatu pusat laba
memiliki kendali atas dana-dana investasi.
·
Pusat Investasi memiliki kendali atas
biaya,pendapatan, dan Invetasi di aktiva operasi.
PENJUALAN DAN MARGIN KONTRIBUSI
Untuk menyusun laporan laba rugi dari suatu segmen tertentu,
beban variable dikurangkan dari penjualan untuk menghasilkan margin kontribusi
segmen tersebut. Margin kontribusi menyatakan apa yang terjadi pada laba jika
terjadi perubahan volume biaya tetapa kapasitas segmen dianggap sama. Margin kontribusi
berguna dalam keputusan yang mencakup penggunaan kapasitas secara temporer
seperti pesanan khusus.
BIAYA TETAP YANG DAPAT DITELUSURI
DAN BIAYA TETAP UMUM
Biaya tetap yang dapat ditelusuri adalah suatu biaya tetap yang
terjadi dikarenakan keberadaan segmen tersebut, jia segmen tersebut tidak
pernah ada biaya tetap tersebut tidak pernah terjadi dan jika segmen tersebut
dihilangkan biaya tersebut akan hilang juga.
Biaya tetap umum adalah biaya tetap umum yang
mendukung operasi lebih dari satu segmen, tetapi tidak dapat ditelusuri secara
keseluruhan. Meskipun jika segmen dihilangkan tidaka aka nada perubahan biaya
tetap umum yang sesugguhnya.
Perbedaan antara biaya tetap yang dapat ditelusuri dengan
biaya tetap umum adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri dibebankan kesegmen
sementara biaya tetap umum tidak. Umutuk memperlakukan sebagai biaya yang dapat
ditelusuri hanya biaya-biaya yang engan perubahan akan menghilang sejalan
dengan waktu jikas segmen itu sendiri dihilangkan. Dalam membebankan biaya
kesegmen kunci pokoknya adalah berusaha untuk tidak mengaokasikan biaya yang
jelas bersifat umum dan tetap akan ada meskipun segmen tersebut masih ada atau
tidak.
BIAYA YANG DAPAT DITELUSURI DAPAT MENJADI
BIAYA UMUM
Biaya tetap yang dapat ditelusuri mungkin saja merupakan
biaya umum dari segmen biaya lain. Margin segmen adalah ukuran terbaik dari
profitabilitas jangka panjang suatu segmen karena hanya mencakup biaya- biaya
yang disebabkan oleh segmen tersebut. Jia suatu segmen tidak dapat menutup
biaya-biayanya maka segmen tersebut seharusnya tidak dipertahankan ( kecuali
memiliki dampak penting jika dihilangkan ).
Dari suatu sudut pandang pengambilan keputusan margin segmen
saling berguna dalam pengambilan keputusan besar yang mempengaruhi kapasitas
seperti memperhentikan suatu segmen. Sebaliknya jiak margin paling berguna
dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan perubahan volume dalam
jangka pendek, seperti menentukan harga pesanan khusus yang melibatkan
kontemporer atas kapasitas yang sudah ada.
LABA MENURUT SEGMEN
Hubungan antara laba menurut kalkulasi biaya variabel dengan
laba menurut biaya absorsi berubah ketika hubungan antara produksi dan
penjualan berubah. Jika penjualan lebih banyak dari yang diproduksi berarti
bahwa persediaan digunakan. Dari pernyataan tersebut maka laba menurut
kalkulasi biaya variabel lebih tinggi dari laba menurut kalkulasi biaya
absorbsi, karena sejumlah overhead tetap, mengalir keluar dari persediaan awal,
Selain itu unit-unit yang diproduksi dan dijual mengandung overhead tetap berjalan.
Hubungan
antara produksi, penjualan dan laba dapat digambarkan:
1. Produksi > penjualan – laba bersih
absobrsi > laba bersih variabel
2. Produksi < penjualan – laba bersih
absorbsi < laba bersih variabel
3. Produksi = penjualan – laba bersih absorbsi
= laba bersih variabel
Laporan laba rugi menurut kalkulasi biaya variabel
memisahkan beban menurut perilaku biaya. Pertama, Beban variabel manufaktur
atau proses produksi, pemasaran dan administrasi dikurangi dari penjualan untuk
mendapatkan marjin kontribusi. Kemudian semua beban tetap dikurangkan dari
marjin kontribusi untuk mendapatkan laba bersih kalkulasi biaya variabel.
Sedangkan laporan laba rugi menurut kalkulasi biaya absorbsi memisahkan beban
menurut fungsi. Pertama, harga pokok penjualan dikurangkan dari penjualan untuk
mendapatkan laba kotor (marjin kotor). Kemudian beban pemasran dan administrasi
dikurangi dari laba kotor untuk mendapatkan laba bersih kalkulasi biaya
absorbsi.
Apabila jumlah overhead dalam persediaan meningkat, maka laba menurut biaya absorbsi lebih besar dari biaya variabel dengan menghitung kenaikan bersih. Apabila persediaan tetap atau persediaan berkurang maka laba menurut kalkulasi biaya variabel lebih besar dari kalkulasi biaya absorbsi. Selisih antara laba bersih menurut kalkulasi biaya absorbsi dan kalkulasi biaya variabel dapat dinyatakan sebagai berikut:
Apabila jumlah overhead dalam persediaan meningkat, maka laba menurut biaya absorbsi lebih besar dari biaya variabel dengan menghitung kenaikan bersih. Apabila persediaan tetap atau persediaan berkurang maka laba menurut kalkulasi biaya variabel lebih besar dari kalkulasi biaya absorbsi. Selisih antara laba bersih menurut kalkulasi biaya absorbsi dan kalkulasi biaya variabel dapat dinyatakan sebagai berikut:
Laba menurut biaya absorbsi – laba
menurut biaya variabel = tarif overhead tetap ( unit yang diproduksi – unit
yang terjual ).
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar