Rabu, 02 Oktober 2013

Posted by Kelompok 11 On 16.56
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN DESENTRALISASI
Desentralisasi adalah pembuatan keputusan tidak hanya dimonopoli oleh pimpinan puncak (top executive) saja (disebut sentralisasi), melainkan dengan cara melibatkan seluruh elemen yang ada dalam organisasi (melibatkan manajer dan bawahannya sesuai dengan keterkaitannya dengan masalah yang akan diputuskan).

·         Keunggulan Desentralisasi
  1. Jenjang manajemen lebih sedikit (flat)
  2. Birokrasi berkurang. Pengambilan keputusan akan berada pada unit yang sekaligus melaksanakan.
  3. Lebih responsif terhadap perubahan. Unit organisasi akan lebih mudah menghadapi situasi terkini karena pengambilan keputusan ada pada unit desentralisasian.
  4. Lebih mendorong kreativitas dan pengembangan ide baru. Unit-unit organisasi yang ada akan berupaya mengembangkan potensi dirinya.
  5. Motivasi karyawan lebih tinggi. Anggota organisasi akan mempunyai rasa memiliki organisasi yang tinggi dan termotivasi untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja unit organisasinya.
  6. Keterlibatan karyawan lebih besar. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa partisipasi yang lebih tinggi akan meningkatkan kinerja organisasi.
  7. Kapabilitas organisasional meningkat. Kecakapan organisasi akan lebih meningkat karena tersedianya sumber daya manusia yang terlatih dan teruji dalam memimpin organisasi.
·         Kelemahan Desentralisasi
1.      Manajer pada tingkat yang lebih rendah dapat membuat keputusan yang tidak sejalan dengan strategi umum perusahaan
2.      Dapat terjadi kurangnya koordinasi antar manajer
3.      Manajer pada level yang lebih rendah mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan perusahaan secara keseluruhan
4.      Dalam organisasi terdesentralisasi, agak sulit untuk menyebarkan gagasan inovatif secara efektif

DESENTRALISASI DAN PELAPORAN SEGMEN
Desentralisasi yang efektif  memiliki pelaporan segmen yang berfungsi sebagai laporan tambahan pada laporan  keuangan.  Segmen adalah bagian atau aktivitas suatu organisasi dimana para manajer menginginkan data biaya dan laba dari organisasi tersebut. Segmen antara lain meliputi divisi organisasi,wilayah pemasaran, toko perindividual,  pusat pelayanan, pabrik manufaktur dan lain-lain. Laporan  laba rugi tersegmen ini bermanfaat untuk menganalisis profibilitas usaha dan mengukur kinerja manajer.
Laporan Segmen adalah laporan rugi laba yang menyajikan informasi tentang laporan rugi laba untuk setiap segmen usaha. Dengan adanya laporan segmen maka akan diketahui bagaimana kinerja dari masing-masing segmen usaha tersebut. Output dari metode absorption berupa laporan rugi laba konvensional memberikan informasi untuk penyusunan laporan segmen, maksudnya laporan rugi laba konventional kita olah lagi dengan menggunakan analisa perilaku biaya yang menghasilkan laporan segmen.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaporan segmen:
ü  Digunakan laporan laba rugi dengan format kontribusi, yang membedakan biaya menjadi komponen biaya variabel dan biaya tetap.
ü  Biaya tetap dibedakan menjadi:
o   Biaya tetap yang dapat ditelusuri (traceable fixed cost)
Adalah suatu biaya tetap yang terjadi dikarenakan keberadaan segmen tersebut—jika segmen tersebut tidak pernah ada, biaya tetap tersebut tidak akan pernah terjadi; dan jika segmen tersebut dihilangkan, biaya tetap tersebut akan menghilang. Contoh-contoh biaya tetap yang dapat ditelusuri:
o   Biaya tetap umum (common fixed cost)
Adalah biaya tetap yang mendukung operasi lebih dari satu segmen, tetapi btidak dapat ditelusuri seluruhnya atau sebagian ke segmen manapun. Meskipun suatu segmen dihilangkan, tidak akan ada perubahan biaya tetap umum yang sesungguhnya.
ü  Penentuan Margin Segmen diperoleh  dengan  mengurangkan  biaya tetap  dapat  ditelusuri  untuk  suatu  segmen  dari  margin  kontribusi  segmen.  Ini menunjukkan margin  yang  tersedia  setelah  suatu  segmen menutup  seluruh  biayanya. Margin segmen merupakan ukuran  terbaik profitabilitas  jangka panjang suatu segmen
ü  Hambatan pembebanan biaya yang tidak tetap. Agar laporan segmen memenuhi tujuan yang dimaksudkan, biaya harus secara tepat dibebankan kesegmen. Jika tujuannya adalah menetukan laba yang dihasilkan oleh divisi tertentu, maka seluruh biaya yang dapat dibebankan pada divisi itu hanya biaya-biaya itu.

PUSAT-PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
Karena organisasi yang terdesentralisasi mendelegasikan tanggung jawab pengambilan keputusan kepada manajer pada tingkat yang lebih rendah,maka diperlukan system akutansi pertanggung jawaban yang menghubungkan wewenang pengambilan keputusan manajer tingkat lebih rendah dengan akuntabilitas berupa hasil dari keputusan yang diambil tersebut. Istilah pusat pertanggung jawaban digunakan untuk setiap bagian dalam organisasi yang memiliki manajer yang mengendalikan dan bertanggung jawaban atas biaya,laba, dan Investasi. Terdapat tiga jenis pusat pertanggung jawaban yang utama,yaitu pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi.

Pusat Biaya, Pusat Laba, pusat Invetasi
·         Pusat biaya memiliki kendali atas biaya-biaya,tetapi bukan atas penerimanaan  atau dana Investasi. Departemen jasa seperti akutansi, keuangan, administrasi umum, hukum dan personalia biasanya dianggap sebagai pusat biaya
·         Pusat laba memiliki kendali atas biaya maupun pendapatan seperti halnya manajer pusat biaya, manajer suatu pusat laba memiliki kendali atas dana-dana investasi.
·         Pusat Investasi memiliki kendali atas biaya,pendapatan, dan Invetasi di aktiva operasi.

PENJUALAN DAN MARGIN KONTRIBUSI
Untuk menyusun laporan laba rugi dari suatu segmen tertentu, beban variable dikurangkan dari penjualan untuk menghasilkan margin kontribusi segmen tersebut. Margin kontribusi menyatakan apa yang terjadi pada laba jika terjadi perubahan volume biaya tetapa kapasitas segmen dianggap sama. Margin kontribusi berguna dalam keputusan yang mencakup penggunaan kapasitas secara temporer seperti pesanan khusus.


BIAYA TETAP YANG DAPAT DITELUSURI DAN BIAYA TETAP UMUM
Biaya tetap yang dapat ditelusuri adalah suatu biaya tetap yang terjadi dikarenakan keberadaan segmen tersebut, jia segmen tersebut tidak pernah ada biaya tetap tersebut tidak pernah terjadi dan jika segmen tersebut dihilangkan biaya tersebut akan hilang juga.
Biaya tetap umum adalah biaya tetap umum yang mendukung operasi lebih dari satu segmen, tetapi tidak dapat ditelusuri secara keseluruhan. Meskipun jika segmen dihilangkan tidaka aka nada perubahan biaya tetap umum yang sesugguhnya.
Perbedaan antara biaya tetap yang dapat ditelusuri dengan biaya tetap umum adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri dibebankan kesegmen sementara biaya tetap umum tidak. Umutuk memperlakukan sebagai biaya yang dapat ditelusuri hanya biaya-biaya yang engan perubahan akan menghilang sejalan dengan waktu jikas segmen itu sendiri dihilangkan. Dalam membebankan biaya kesegmen kunci pokoknya adalah berusaha untuk tidak mengaokasikan biaya yang jelas bersifat umum dan tetap akan ada meskipun segmen tersebut masih ada atau tidak.

BIAYA YANG DAPAT DITELUSURI DAPAT MENJADI BIAYA UMUM
Biaya tetap yang dapat ditelusuri mungkin saja merupakan biaya umum dari segmen biaya lain. Margin segmen adalah ukuran terbaik dari profitabilitas jangka panjang suatu segmen karena hanya mencakup biaya- biaya yang disebabkan oleh segmen tersebut. Jia suatu segmen tidak dapat menutup biaya-biayanya maka segmen tersebut seharusnya tidak dipertahankan ( kecuali memiliki dampak penting jika dihilangkan ).
Dari suatu sudut pandang pengambilan keputusan margin segmen saling berguna dalam pengambilan keputusan besar yang mempengaruhi kapasitas seperti memperhentikan suatu segmen. Sebaliknya jiak margin paling berguna dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan perubahan volume dalam jangka pendek, seperti menentukan harga pesanan khusus yang melibatkan kontemporer atas kapasitas yang sudah ada.

LABA MENURUT SEGMEN
Hubungan antara laba menurut kalkulasi biaya variabel dengan laba menurut biaya absorsi berubah ketika hubungan antara produksi dan penjualan berubah. Jika penjualan lebih banyak dari yang diproduksi berarti bahwa persediaan digunakan. Dari pernyataan tersebut maka laba menurut kalkulasi biaya variabel lebih tinggi dari laba menurut kalkulasi biaya absorbsi, karena sejumlah overhead tetap, mengalir keluar dari persediaan awal, Selain itu unit-unit yang diproduksi dan dijual mengandung  overhead tetap berjalan.

Hubungan antara produksi, penjualan dan laba dapat digambarkan:
1.    Produksi > penjualan – laba bersih absobrsi > laba bersih variabel
2.    Produksi < penjualan – laba bersih absorbsi < laba bersih variabel
3.    Produksi = penjualan – laba bersih absorbsi = laba bersih variabel

Laporan laba rugi menurut kalkulasi biaya variabel memisahkan beban menurut perilaku biaya. Pertama, Beban variabel manufaktur atau proses produksi, pemasaran dan administrasi dikurangi dari penjualan untuk mendapatkan marjin kontribusi. Kemudian semua beban tetap dikurangkan dari marjin kontribusi untuk mendapatkan laba bersih kalkulasi biaya variabel. Sedangkan laporan laba rugi menurut kalkulasi biaya absorbsi memisahkan beban menurut fungsi. Pertama, harga pokok penjualan dikurangkan dari penjualan untuk mendapatkan laba kotor (marjin kotor). Kemudian beban pemasran dan administrasi dikurangi dari laba kotor untuk mendapatkan laba bersih kalkulasi biaya absorbsi.
Apabila jumlah overhead dalam persediaan meningkat, maka laba menurut biaya absorbsi lebih besar dari biaya variabel dengan menghitung kenaikan bersih. Apabila persediaan tetap atau persediaan berkurang maka laba menurut kalkulasi biaya variabel lebih besar dari kalkulasi biaya absorbsi. Selisih antara laba bersih menurut kalkulasi biaya absorbsi dan kalkulasi biaya variabel dapat dinyatakan sebagai berikut:

Laba menurut biaya absorbsi – laba menurut biaya variabel = tarif overhead tetap ( unit yang diproduksi – unit yang terjual ).

  
DAFTAR PUSTAKA




0 komentar:

Posting Komentar

Translate

Chatbox


Try Relay: the free SMS and picture text app for iPhone.