Rabu, 02 Oktober 2013

Posted by Kelompok 11 On 17.33
I.       Pengertian Kinerja dan Manfaatnya
Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau suatu perbuatan,suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan. Kinerja pada dasarnya adalah apa yangdilakuakan dan tidak dilakukan karyawan. Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahuidan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatuinstansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan sertamengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional.
Penilaian kinerja merupakan bagian penting dari seluruh proses kekaryaan karyawan yangbersangkutan. Hal ini penting juga bagi perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja. Bagikaryawan, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal sepertikemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir. Bagi organisasi atau perusahaansendiri, hasil penilaian tersebut sangat penting artinya dan peranannya dalam pengambilankeputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan,rekruitment, seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagaiaspek lain dari proses dari manajemen sumber daya manusia secara efektif 


II.       Struktur Organisasi dan Penilaian Kinerja Keuangan Setiap Segmen dan Organisasi Secara Keseluruhan
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yangada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaanantara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalamstruktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor dan kepadasiapa.Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :

1.      Adanya spesialisasi kegiatan kerja
2.      Adanya standardisasi kegiatan kerja
3.      Adanya koordinasi kegiatan kerja
4.      Besaran seluruh organisasi.

III.       Penilaian Kinerja Organisasi Dengan Balanced Scorecard
Balance scorecard terdiri atas kumpulan ukuran kinerja yang terintegrasi yang diturunkan dari strategi perusahaan dan mendukung strategi perusahaan secara keseluruhan. Menurut pendekatan ini,manajemen pucak menerjemahkan strategi mereka ke dalam ukuran kinerja yang dapat dipahami dan dilakukan oleh para karyawan.
Ukuran kinerja yang digunakan oleh pendekatan balance scorecard dapat dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :
Balanced Scorecard mengkaji kinerja organisasi berdasarkan keempat perspektif dan menjawab setiap pertanyaan kunci dari masing-masing perspektif, yakni:
·         Perspektif finansial: mengenai tingkat penyerapan anggaran.
·         Perspektif pelanggan (mitra kerja): mengenai pandangan mitra kerja terhadap kita, kepuasan mitra kerja, keterlibatannya sebagai mitra dan adanya jalur birokrasi yang lebih singkat.
·         Perspektif internal organisasi: mengenai dalam hal apa perbaikan pada organisasi dilakukan, mengenai daur waktu dan tahap-tahap pengadaan dipersingkat.
·         Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan organisasi: untuk mewujudkan visi, bagaimana organisasi memelihara kemampuannya untuk berubah dalam membaca tuntutan zaman. Apakah organisasi memiliki karyawan yang berkomitmen terhadap organisasi, apakah kepuasan kerja tercapai dan apakah perlu memperbaiki ketrampilan/pendidikan pegawai.

Penekanan yang ada pada diagram diatas adalah pada peningkatan,bukan hanya sekedar pencapaian beberapa tujuan khusus. Dalam pendekatan balance scorecard,peningkatan berkelanjutanlah yang ditekankan. Bagi beberapa industry, hal ini merupakan usaha untuk tetap bertahan. Jika sebuah organisasi tidak dapat berkembang secara berkelanjutan maka organisasi tersebut akan kalah dalam hal persaingan.
Jika organisasi secara keseluruhan mempunyai balance scorecard menyeluruh maka tiap-tiap individu yang bertanggung jawab juga memiliki kartu skor masing-masing. Kartu inilah yang seharusnya terdiri atas hal-hal yang mana individu secara pribadi mampu mempengaruhinya serta berhubungan secara langsung dengan ukuran kinerja pada balance scorecard keseluruhan. Ukuran kinerja pada kartu control pribadi ini seharusnya tidak terlalu terpengaruh oleh tindakan yang diambil oleh orang lain di perusahaan tersebut atau kejadian di luar kendali individu.




DAFTAR PUSTAKA

·         Garrison, Ray H.; Noreen; dan Brewer. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat, 2006.


0 komentar:

Posting Komentar

Translate

Chatbox


Try Relay: the free SMS and picture text app for iPhone.